16-23 Oktober 2010 lalu di Pengosekan Community of Artist Jl. Raya Pengosekan, Br. Kalah, Peliatan, Ubud – Bali telah digelar pameran seni rupa hasil kerjasama 2 kelompok seni rupa yang berjarak 11 jam perjalanan mengendarai sepeda motor plus 45 menit nyebrang dengan kapal feri dari Ketapang sampai Gilimanuk. Uniknya karya yang ditampilkan bukan karya lukisan tapi batik yang seperti lukisan, maksudnya.. karya lukis yang dibuat dengan teknik batik. ada yang dicanting, ada yang goresanya pakai kuas dengan warna-warna yang cenderung sparkling. yah… cocok dengan judul pamerannya “SONIC of YOUTH II – Introducing BATIK ART through youth’s voice”. yap.. benar.. memperkenalkan Seni Batik melalui suara anak-anak muda, itu patut didukung…
SONIC of YOUTH sendiri pernah digelar di kota Malang oleh Sanggar Minat (SAMIN) Universitas Negeri Malang, yang mengundang komunitas gondorukem untuk ikut berpartisipasi di acara tersebut, karena komunitas ini sejak enam tahun silam telah menggeluti dunia batik mbalelo (=beberapa orang menganggap sedikit keluar dari pakem). Selain pameran juga digelar workshop batik, ini adalah salah satu media untuk mensosialisasikan batik kepada generasi muda. Pada akhirnya berlanjut dengan SONIC of YOUTH II yang digelar di Ubud – Bali, dan gondorukem menjadi tuan rumah untuk event kali ini.
Ini adalah berkisah tentang Gondorukem..
Berawal dari sebuah mimpi sekelompok anak muda untuk merubah asumsi masyarakat umum tentang batik yang mereka anggap hanya sebuah karya kerajinan/handycraft,tapi tidak dengan kelompok pe muda-pemudi yang ini, mereka beranggapan batik itu unik, ajaib, memiliki nilai seni yang tinggi jika dikerjakan dengan ketekunan, ketelatenan, dan kreativitas tinggi,untuk itu mereka mencoba untuk memberi sentuhan berbeda dan membuat membatik menjadi lebih menyenangkan bagi anak-anak muda. Batik itu sendiri yang sesungguhnya adalah sebuah tehnik resist yang menggunakan material lilin atau yang disebut malam, dimana malam atau lilin ini hanya digunakan untuk mencegah warna terserap ke dalam media kain atau media yang mampu menyerap air. jadi batik itu adalah sebuah tehnik bukanlah sebuah motif-motif daerah. intinya adalah bagaimana menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap batik, salah satunya adalah dengan membatik menurut kreativitas nya masing-masing sehingga menjadi mudah dan menyenangkan 
.
.dari keprihatinan mereka tentang tradisi nenek moyang kita (Indonesia pada khususnya) yang kian lama tergerus oleh peradaban jaman yang merasa batik itu kuno, sulit dan menjenuhkan inilah yang membuat mereka mempunyai sebuah tekad untuk membentuk sebuah komunitas Batik pada tahun 2004 dengan nama GIBS (Gondorukem International Batik School), Gondorukem diambil dari nama malam yang dipakai untuk membatik (Malam Hitam), dan International adalah karena beberapa anggotanya tidak hanya berasal dari indonesia, sedangkan Batik school berarti belajar(sekolah) batik jadi GIBS mempunyai makna kelompok pemuda yang berbeda latar belakang mau mempelajari batik dengan cara dan gaya anak muda. Dengan harapan, generasi muda tidak hanya sekedar mencintai tradisi dari nenek moyang namun mampu mengerjakan proses batik itu sendiri dan mewariskan kepada generasi selanjutnya agar batik tetap terus bisa dinikmati dari zaman ke zaman.
Tahun 2005 GIBS berubah nama menjadi (Gondorukem International Batik Society) karena pada saat itu mereka mulai total berkarya dan terjun kemasyarakat menengah kebawah, yang akhirnya hanya nama Komunitas Gondorukem saja yang dipakai tanpa embel-embel dibelakangnya pada tahun 2006 yang memprioritaskan hanya untuk warga Negara Indonesia dengan alasan batik adalah warisan nenek moyang untuk kita jaga dan lestarikan kalau bukan kita siapa lagi? (hayooo….siapa,,,,?).lalu Mereka mencoba melakukan terobosan-terobosan dengan berpameran di Jagir, Surabaya. Selama pameran mereka juga memberikan workshop dimana saat itu mereka menggugah hati rekan-rekan seusianya untuk melahirkan komunitas baru yaitu komunitas “Sanggar Senang – Jagir, Surabaya” pada tahun berikutnya yaitu 2007 terbentuklah komunitas “Sanggar Malam Jumat – Fakultas Sastra Universitas Udayana Denpasar” yang masih dalam naungan Gondorukem.
berawal dari komunitas Gondorukem banyak bermunculan komunitas-komunitas batik baru di Bali saat ini yang notabene pernah berkarya bersama dengan komunitas Gondorukem, seperti ASA (Asing Sing Aneh) yang beranggotakan para dharmasiswa ISI Denpasar, EVEect yang terdiri dari para mahasiswi ISI Denpasar yang hanya beranggotakan kaum hawa, Kelompok Klampis Ireng Surabaya yang berawal dari seorang yang mengikuti workshop batik yang di gelar Gondorukem di Surabaya, Sanggar Bunga Matahari – Jakarta. dan beberapa komunitas yang “byar… pet… byar… pet…”.
Tahun 2005 GIBS berubah nama menjadi (Gondorukem International Batik Society) karena pada saat itu mereka mulai total berkarya dan terjun kemasyarakat menengah kebawah, yang akhirnya hanya nama Komunitas Gondorukem saja yang dipakai tanpa embel-embel dibelakangnya pada tahun 2006 yang memprioritaskan hanya untuk warga Negara Indonesia dengan alasan batik adalah warisan nenek moyang untuk kita jaga dan lestarikan kalau bukan kita siapa lagi? (hayooo….siapa,,,,?).lalu Mereka mencoba melakukan terobosan-terobosan dengan berpameran di Jagir, Surabaya. Selama pameran mereka juga memberikan workshop dimana saat itu mereka menggugah hati rekan-rekan seusianya untuk melahirkan komunitas baru yaitu komunitas “Sanggar Senang – Jagir, Surabaya” pada tahun berikutnya yaitu 2007 terbentuklah komunitas “Sanggar Malam Jumat – Fakultas Sastra Universitas Udayana Denpasar” yang masih dalam naungan Gondorukem.
berawal dari komunitas Gondorukem banyak bermunculan komunitas-komunitas batik baru di Bali saat ini yang notabene pernah berkarya bersama dengan komunitas Gondorukem, seperti ASA (Asing Sing Aneh) yang beranggotakan para dharmasiswa ISI Denpasar, EVEect yang terdiri dari para mahasiswi ISI Denpasar yang hanya beranggotakan kaum hawa, Kelompok Klampis Ireng Surabaya yang berawal dari seorang yang mengikuti workshop batik yang di gelar Gondorukem di Surabaya, Sanggar Bunga Matahari – Jakarta. dan beberapa komunitas yang “byar… pet… byar… pet…”.
Agenda kegiatan
Tahun 2006 Gondorukem menggelar pameran yang bertajuk “Ajar Nyanting” (awal mula Gondorukem dibentuk) di kampus ISI Denpasar, kemudian Mahotsawa Salaksa Karya I dengan tema “memaknai batik dengan spirit lokal” tahun 2007 di sepanjang koridor (=sebutan gang ketika itu) Jagir Surabaya. Agustus 2007 Gondorukem kembali menggelar pameran batik lukis sekaligus menggelar workshop dengan title “Batik Riwayatmu Kini”, bertempat di Gallery House La-Paste – Surabaya.Tahun 2008 Gondorukem menggelar Workshop Batik (Launcing Esia I ) di JW Marriot Nusa Dua, Bali.Tahun 2009 Mahotsawa Salaksa Karya II kembali digelar di sepanjang koridor Jagir Surabaya kali ini dengan tema “Blusak-blusuk ndelok…”. masih ditahun yang sama Workshop dan Pameran di Universitas Petra – Surabaya kemudian Pameran Hari Batik Sedunia 2 Oktober 2009 bersama SMJ (Sanggar Malam Jum’at – Denpasar) di Surabaya. Tahun 2010 Sonic Of Youth bersama Sanggar Minat Universitas Negeri Malang di Malang.
Kali ini, masih barengan Sanggar Minat UM Malang, menggelar kembali SONIC of YOUTH II sebagai kelanjutannya, semua berawal dari kantin ( bu ros ) kampus UM pada suatu siang yang lumayan terik, pada hari itu memang gondorukem ada janji ketemu bersama kawan2 sanggar minat untuk membicarakan pameran yang bertajuk sonic of youth yang di adakan di toga mas malang bulan april dan berlanjut d ubud – bali
Tahun 2006 Gondorukem menggelar pameran yang bertajuk “Ajar Nyanting” (awal mula Gondorukem dibentuk) di kampus ISI Denpasar, kemudian Mahotsawa Salaksa Karya I dengan tema “memaknai batik dengan spirit lokal” tahun 2007 di sepanjang koridor (=sebutan gang ketika itu) Jagir Surabaya. Agustus 2007 Gondorukem kembali menggelar pameran batik lukis sekaligus menggelar workshop dengan title “Batik Riwayatmu Kini”, bertempat di Gallery House La-Paste – Surabaya.Tahun 2008 Gondorukem menggelar Workshop Batik (Launcing Esia I ) di JW Marriot Nusa Dua, Bali.Tahun 2009 Mahotsawa Salaksa Karya II kembali digelar di sepanjang koridor Jagir Surabaya kali ini dengan tema “Blusak-blusuk ndelok…”. masih ditahun yang sama Workshop dan Pameran di Universitas Petra – Surabaya kemudian Pameran Hari Batik Sedunia 2 Oktober 2009 bersama SMJ (Sanggar Malam Jum’at – Denpasar) di Surabaya. Tahun 2010 Sonic Of Youth bersama Sanggar Minat Universitas Negeri Malang di Malang.
Kali ini, masih barengan Sanggar Minat UM Malang, menggelar kembali SONIC of YOUTH II sebagai kelanjutannya, semua berawal dari kantin ( bu ros ) kampus UM pada suatu siang yang lumayan terik, pada hari itu memang gondorukem ada janji ketemu bersama kawan2 sanggar minat untuk membicarakan pameran yang bertajuk sonic of youth yang di adakan di toga mas malang bulan april dan berlanjut d ubud – bali
SONIC of YOUTH II dengan tema “Introducing batik art through youth’s voice”, yang menceritakan tentang pergerakan anak2 muda melalui kesenian, dengan even ini kami (Gondorukem & Samin) ingin memperkenalkan atau menyuarakan seni batik ke anak-anak muda. Semua ini tidak terlepas dari sebentuk upaya untuk memaknai kembali bentuk suksesi besar masa lampau para pendahulu kita yang sekiranya masih menyimpan sentuhan estetika yang tersembunyi, meskipun seni batik sudah mulai di tinggalkan dan menjadi bagian dari dalam kategori seni kelas kerajinan. tapi, semua itu terlalu penting bagi kami, kenapa orang luar ( manusia tanah seberang) dengan muka cuek dan tanpa dosa mampu menjelajahi dan mengeksplorasi aneka teknik dari batik ini dan menjadikan itu sebagai temuannya sendiri berlabel penemu, dengan bangga mereka katakan sebagai hak kekayaan intelektualnya dan bahkan mendapatkan hak paten atas hal tersebut ( kenapa tidak untuk kita ? ).
Makanya… nyanting yuks… !!!! untuk INDONESIA.
:/\:
Karya dari Gondorukem dan SAMIN:
“Detektif Canting” | I Made Bayu Septiadi | Ukuran 70 cm x 90 cm | Naptol dan Indigosol diatas kain berkolin | 2010
“Tiga Macan” | I Gst Pt Diarya Raditya Putra | Ukuran 75 cm x 90 cm | Naptol dan Indigosol diatas kain berkolin | 2010
“Traditional Market” | Alfina Risky Pratiwi | Ukuran 83 cm x 111 cm | Naptol dan Indigosol diatas kain berkolin | 2010
“Stout lagi jek...!!” | Agus Miki Prasetyo | Ukuran 53,5 cm x 44,6 cm | Naptol dan Indigosol diatas kain berkolin | 2010
“Moto Loro” | Micho | Ukuran 105 cm x 70 cm | Naptol dan Indigosol diatas kain berkolin | 2010
“I AM most-er” | Ni Wayan Setyasih | Ukuran 50 cm x 90 cm | Naptol dan Indigosol diatas kain berkolin | 2010
“Wiwin” | I Made Arde Wiyasa | Ukuran 70 cm x 90 cm | Naptol dan Indigosol diatas kain berkolin | 2010
“Follow Me” | Tania Hurwitz Jimenez | Ukuran 41 cm x 41 cm | Naptol dan Indigosol diatas kain berkolin | 2010
“ Beware Human” | Dewa Ayu Eka Savitri S | Ukuran 50 cm x 90 cm | Naptol dan Indigosol diatas kain berkolin | 2010
“Taplak seri I” | Ni Ketut Indrawati | Ukuran 48 cm x 90 cm | Naptol dan Indigosol diatas kain berkolin | 2010
“Keceriaan ” | Ni Putu Yuda Jayanthi | Ukuran 70 cm x 90 cm | Naptol dan Indigosol diatas kain berkolin | 2010
“Topi” | Anden Pundy Ukuran | 120 cm x 90 cm | Naptol diatas kain berkolin | 2010
“ Angel and Man” | Yohanita Titi Puspo Lestari | Ukuran 70 cm x 90 cm | Naptol dan Indigosol diatas kain berkolin | 2010
“Text” | Nesia Laraswati | Ukuran 45cm x 48 cm | Naptol dan Indigosol diatas kain berkolin | 2010
“ Wajah” | Abdul Ghofur | Ukuran 25cm x 30cm x 4 Panel | indigosol di atas kain berkolin | 2010
“Can’t breath again ” | Vina Wulandari | Ukuran 100 cm x 90 cm | naptol di atas kain berkolin | 2010
“The live is choice” | Ahmad Rendy Y | Ukuran 90 cm x 240 cm | indigosol di atas kain berkolin | 2010
“Our Live” | Dian Selly R. | Ukuran 100 cm x 90 cm | naptol di atas kain berkolin | 2010
“Sulit itu indah” | Indah Setiorini | Ukuran 30 cm x 100cm | naptol di atas kain berkolin | 2010
“Akar Budaya” | Firdaus M. | Ukuran 65 cm x 95cm | indigosol di atas kain berkolin | 2010
“Sick Edition” | Tiara Savitri. | Ukuran 100 cm x 90cm | indigosol di atas kain berkolin | 2010
“Scooter Antikku ” | Martha Dinata | Ukuran 100 cm x 90 cm | naptol di atas kain berkolin | 2010
“rain, cat and love (memoriam night)” | Reza Anzari Asmi | Ukuran 90 cm x 240 cm | indigosol di atas kain berkolin | 2010
ini daftar para artist-nya:
- Ni Ketut Indrawati | Lahir di Dps, 30 Oktober 1991 | Ph. 085237689817 | Tinggal di Jl. Gn. Agung II/3 | Email: niketutindrawati@yahoo.co.id
- Nesia Laraswati | Lahir di Jakarta, 30 November 1987 | Tinggal di Komplek RRi No. 71 Grogol Jakarta 11470 | Ph. 085694001967 | Email : nesialaraswati@yahoo.com
- Ni Putu Yuda Jayanthi | Lahir di Dps, 2 Februari 1991 | Tinggal di Jl. Astasura VI No.3 Peguyangan| Ph. 081916153223 | Email: maripoza_0171x@yahoo.com
- Ni Ketut Indrawati | Lahir di Dps, 30 Oktober 1991 | Ph. 085237689817 | Email: niketutindrawati@yahoo.co.id
- Tania Hurwitz Jimenez | Lahir di Mexico D.F., 13 December 1985 | Tinggal di Rio Danubio 33 col. Cuauhtemoc Del. Cuauhtemoc | Ph. 082147123717 | Email: t_burbuja@hotmail.com
- I Gst Pt Diarya Raditya Putra | Lahir di Bali 28 Agustus 1983 | Tinggal di Jl. Gatot Subroto I/VI No. 1 Denpasar | Email: two_yachh@yahoo.com
- Agus Miki Prasetyo | Lahir di Surabaya 21 Agustus | Tinggal di Canggu – Bali | Ph. 081357530750 | Email: miky_rasta@yahoo.com
- Anden Pundy | Lahir di Malang 13 September | Tinggal di Denpasar | andenps@gmail.com
- Anantyo Prio JP (Micho) | Lahir di Surabaya 25 Juni | Tinggal di daerah kampus Denpasar| Ph. 081338243517 | Email: anantyoputro@rocketmail.com
- Alfina Risky Pratiwi | Lahir di Denpasar 4 Oktober 1991 | Tinggal di Jl. Sandat No.1A Denpasar | Ph. 081999388187
- I Made Bayu Septiadi | Lahir di Bima 10 September 1989 | Tinggal di Jl. Gn Ringin, Monang-maning | Ph. 081999116172 | Email: bayoeburex@yahoo.co.id
- Dewa Ayu Eka Savitri S | Lahir di Dps 10 April 1990 | Tinggal di Jl. Nusa Indah Dps | Ph. 085237897860 | Email: savitri_s@hotmail.co.uk
- I Made Arde Wiyasa | Lahir di Bangli 9 Desember 1989 | Tinggal di Jl. Akasia 15 Tunjung Biru | Ph. 081936074646 | Email: ardeersj@yahoo.com
- Ni wayan Setiasih | Lahir di Dps 29 Juli 1991 | Tinggal di Jl. Nangka Utara Gg. Bekisar No. 11 | Ph. 087860679013 | Email: tias_keren@yahoo.co.id
- Yohanita Titi PL | Lahir di Brebes 9 Februari 1980 | Tinggal di Jl. Nangka Utara Gg. Sari indah No. 11B Dps | Ph. 08563779857
- Amalia Fauzia Nisa’i | Tinggal di Jl. Bendungan Sigura-gura no 2 | Hp: 085647318719
- Firdaus M. |Tinggal di Jl. Asembagus Situbondo RT.3 RW.1 | Ph. 085755619482
- Dian Selly R. | Tinggal di Jl. Terusan Surabaya No. 6a Malang | Ph. 0856483384712
- Reza A. Azmi | Tinggal di Jl. Kalpataru V No.101 Malang | Ph. 085749539288
- Ahmad Rendy Y. | Tinggal di Jl. Kerto Rahayo No. 6 Malang | Ph. 085235909004
- Pugud Maraldila (Gimbal) | Tinggal di Jl. Raya Tidar No. 202 Malang | Ph. 085755311177
- Marta Dhinata | Tinggal di Jl. Sumbersari Gg. 7 Malang | Ph. 08531871165
- Indah Setyorini | Tinggal di Jl. Sumbersari Gg.6 Malang | Ph. 085646672732
- Tiara ayu safitri | Tinggal di Jl.Jombang Gg.1 Malang | ph 085790842670
- Dani Miterang S | Tinggal di Jl. Bendungan Sutami Gg. 4 | Ph. 085235353243
- Dian pertiwi | Tinggal di Jl. Terusan Ambarawa No. 33 Malang | Ph. 085746368982
- Ummi Laila | Tinggal di Jl. Tangerang No. 20 | Ph. 085646362024
- Dhuana Putri | Tinggal di Betek Malang | Ph. 085649533113
- Didik Sudarwanto | Tinggal di Jl. Semarang No. 5 Gedung C3 no. 102
- Vina Wulandari | Tinggal di Jl. Terusan Ambarawa Malang
- Wulan Aulia | Tinggal di Jl. Terusan Piranha Atas No. 54 Malang | Ph. 085334090909
ini fotonya… (hihihihi… maen tebak-tebakan yuks!!!…)
pada keren-keren ya!!!...
Kami Keluarga Besar Gondorukem Mengucapkan Terima kasih kepada:
Tuhan Yang Maha Esa | Orang tua serta keluarga yang telah mendukung seluruh aktivitas kami | para pelaku seni batik yang telah mengajarkan ilmunya kepada kami terutama kepada Bapak Keman Mujito dan Mardiono di Jogjakarta | Tatang B.Sp |teman-teman yang telah memberikan dukungan baik moril maupun spirituil | Bapak I Dewa Nyoman Batuan (Pemilik Pengosekan Community of Artist) | Mas Pundy untuk design katalognya sampe’ moto puedes (ojo kapok yo mas, hahaha…) | Tari, Ika, Dewi (Frienship Center) | Kedua orang tua Bli Tuyah yang telah direpotkan kami saat proses berkarya | Bang Tedi, Mbak Mala dan Aa’ Santo, Nesia sama mbak Nusia | Sanggar Malam Jum’at – Fak Sastra Unud (Oris, Pak Rochtry, Ketel, Jauhar | Crew UNIK Leather Design | ASA (Asing Sing Aneh Community) | Mas Hasyim noer (Betet) dan mBak Christiane | Sanggar Minat Universitas Negeri Malang atas undangan Sonic of Youth pertama (sori banyak yang gak bisa dateng bro….) | Doni UKDC (tenang bro.. kita kan pren, salam tersampaikan) dan semuaaaaaaaaaaaanya… ooo iya hampir lupa, untuk seluruh anggota dan sesepuh Gondorukem yang dimana-mana…….Gondorukem: “ayo, sekarang giliran Samin…”
Samin : “Oyi… sip ker…”kami segenap anggota UKM Sanggar Minat UM banyak mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya Kepada :
Tuhan YME ,atas segala anugerah-Nya ,UKM Sanggar minat UM bisa tetap eksis sampai sekarang di Bali | Segenap panitia pameran “sonic of youth II” yang telah bekerja keras dan mennjamu kami dengan baik | Anggota UKM Sanggar Minat UM yang terlibat pameran maupun tidak (yang mensupport baik secara moril maupun material) | Saudara-saudara Gondorukem yang telah mengirimkan pewarna (Pewarna batik di malang mahal dan sulit di temui hahaha… ) | Mobilnya Dhani yang telah bersedia kami tumpangi…. | Kompor SMP-e Mas Kawur,Maturnuwun Mas….. | EM PE EM,terima kasih tempatnya yang sudah kami tiduri dan kotori | Bang Iwan Fals…..yang sebenarnya suaranya gak fales-fales amat terima kasih lagunya yang telah setia menemani kami berkarya hingga tertidur. | Matahari pagi, udara segar, lampu neon, sebatang rokok, kopi, segenap mahasiswa UM bank se Indonesia lainya serta yang tak bis akami sebut satu persatu …..makasih
d a n t e t a p s e m a n g a t . . . ! ! !Samin : “Ayo ngomong bareng-bareng ker!!!..”
Samin & Gondorukem : “Tidak lupa untuk para sponsor yang sudah membantu terlaksananya pameran ini…”
sumber: AP-techno
Pokoknya ayo NYANTING untuk Indonesia...
BalasHapus